Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) merespons cepat bencana banjir bandang lahar dingin di Sumatera Barat, dengan memberikan bantuan logistik kepada korban terdampak.
Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang, Serimika Karo mengatakan, bantuan sudah disalurkan sejak Minggu 12 Mei 2024 dari Gudang Logistik.
Baca Juga
"BBPPKS di Padang sudah menyalurkan bantuan yang dikirim berupa logistik dan sudah sampai di lokasi. Bantuan sudah sampai di Kabupaten Agam sejak 13 Mei 2024 pukul 3 dini hari, sedangkan ke Kabupaten Tanah Datar bantuan sampai jam 05.30 WIB di hari yang sama," kata Serimika melalui siaran pers diterima, Selasa (14/5/2024).
Advertisement
Serimika merinci, bantuan disalurkan ke Kabupaten Agam yaitu makanan siap saji 450 paket, kasur 60 lembar, family kit 60 paket, sandang dewasa 200 paket, makanan anak 280, sandang anak 100 paket, lauk pauk siap saji ayam asam manis+telur 400 paket, kids ware 60 paket, tenda gulung 100 lembar, tenda serbaguna 1 unit, tenda keluarga portable 7 unit.
Sedangkan di Kabupaten Tanah Datar, bantuan yang sudah disalurkan berupa makanan siap saji 450 paket, kasur 60 lembar, family kit 60 paket, sandang dewasa 200 paket, makanan anak 320, sandang anak 100 paket, lauk pauk siap saji ayam asam manis+telur 400 paket, kids ware 60 paket, tenda gulung 100 lembar, tenda serbaguna 1 unit, tenda keluarga portable 7 unit.
"Selanjutnya, bantuan juga akan dikirim dari Gudang Logistik Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong Bogor untuk dukungan bantuan korban banjir bandang di Kabupaten Padang Panjang. Bantuan bergerak dari Cibinong,"tutur Serimika.
Diketahui, banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatera Barat pada Sabtu malam, 11 Mei 2024. Kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi.
Empat kabupaten terdampak parah akibat kejadian banjir lahar dingin, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Â
BNPB: Korban Jiwa Akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar Capai 50 Orang
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendorong pencarian dan pertolongan terhadap korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatra Barat (Sumbar).
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5/2024) menyampaikan, langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.
Berdasarkan laporan yang dihimpun BNPB, Suharyanto menyampaikan bahwa jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang. Sementara itu, 27 orang dilaporkan hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.
"Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang," ujar Suharyanto seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (14/5/2024).
Suharyanto memastikan, data tersebut masih berkembang terus. Maka dari itu, demi membantu mencari korban yang masih hilang dalam bencana banjir lahar dingin dan longsor ini, alat berat akan masuk dan bergerak secepat mungkin.
"Basarnas punya golden time di 6x24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu. Apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari," ujar Suharyanto.
Â
Advertisement
Pastikan Kebutuhan Dasar Masyarakat Terdampak Bencana
Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak dapat dipenuhi dengan baik.Â
"Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul-betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. Kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari-hari, dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," ujar Suharyanto.Â
Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.Â
Â